Terima Kasih Atas Kunjungan anda, Salam Hangat Untuk Keluarga, Mari Menata Tangsel Rumah Kita Bersama

Jumat, 30 Juli 2010

Bermanfaat Bagi Orang Lain

Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni). Hadits ini dishahihkan oleh al Albani didalam “ash Shahihah” nya.

Sudahkah kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain dan Seberapa manfaatkah diri kita saat ini bagi orang lain di sekeliling kita? Mungkin itulah pertanyaan yang seharusnya menjadi pengisi benak kita setiap hari, agar menjadikan kita memiliki motivasi lebih dari hari ke hari untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan menjadi pribadi yang menjadi paling baik yaitu menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain seperti disebutkan Rosululloh dalam hadits diatas.

Jika diibaratkan sebagai suatu benda, semakin tinggi nilai manfaat benda tersebut maka semakin berharga untuk kita miliki dan kita akan merasa sangat kehilangan jika benda itu hilang dari kita, begitu juga dengan manusia, semakin tinggi nilai manfaat dirinya bagi orang lain maka akan semakin bernilai dirinya dihadapan manusia yang lain, jangan sampai adanya kita di dalam keluarga atau dalam hidup bermasyarakat tidak mempunyai nilai apa-apa sehingga ketika kita meninggal mereka tidak merasa kehilangan kita.

Dan manusia dengan anugerah akal dari Allah Azza wa jalla masih terus dan selalu mempunyai kesempatan serta waktu untuk meninggikan nilai manfaatnya bagi manusia yang lain, entah itu dalam lingkup yang paling kecil yaitu dalam sebuah keluarga sampai lingkup yang besar yaitu ummat, bangsa dan negara.

Mari jadikan hidup kita untuk bisa bermanfaat bagi orang lain.

»»  READMORE...

Senin, 19 Juli 2010

Menggali Potensi Diri


Kamu pasti sering mendengar istilah kata “potensi”. Tahukah kamu apa artinya ? Potensi adalah kemauan terpendam yang dimiliki seseorang karena kemampuan itu masih ‘terpendam’, maka seseorang harus berusaha menggalinya agar kelihatan.
Lalu bagaimana menggali potensi ? antara lain melalui :
1. Mengenal diri sendiri. Buatlah daftar untuk pertanyaan untuk diri sendiri apa yang membuat saya bahagia ?, apa saja kelebihan dan kelemahan saya? Apa sebenarnya minat dan bakat saya ? Jawablah pertanyaan pertanyaan tersebut dengan sejujurnya, kalau perlu minta bantuan keluargamu atau sahabat untuk menilai kelebihan. Kelemahan, minat dan bakat kamu.
2. Kenali Motivasi Hidup. Setiap orang memiliki motivasi ( dorongan dari dalam diri sendiri ) untuk mencapai tujuan hidupnya. Cobalah mengenal apa motivasi hidup kamu. Misalnya apa yang bisa memacu semangat kamu untuk melakukan hal hal terbaik dalam hidupmu ? Dengan begitu kamu memiliki kekuatan dan dukungan dari dalam diri sendiri untuki menghasilkan karya dan prestasi yang terbaik.
3. Jangan Mengadili Diri Mungkin kamu telah berusaha melakukan segala daya untuk mencapai suatu tujua. Tetapi ternyata mengalami kegagalan. Jangan terlalu menyesali dan mengadili kesalahan diri sendiri. Hal ini hanya akan membuang-buang waktu dan energ. Lebih baik waktu dab energi kamu manfaatkan untuk bangkit kembali. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan pelajaran berharga untuk mencapai keberhasilan yang tertunda. Selamat menggali potensi diri sendiri.......!
»»  READMORE...

Selasa, 06 Juli 2010

Upps...! Jangan Khawatir, Dampak Negatif Facebook Bisa Dicegah loh!


Sobat muda Airin, masih inget peristiwa pembunuhan beberapa waktu lalu di Tangerang Selatan yang disebabkan perkenalan seorang siswi melalui situs jejaring social facebook?

Peristiwa itu sepatutnya harus menjadi pelajaran bagi kita semua, bagaimana caranya kita menggunakan facebook dengan positif. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjadikan facebook merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita, maupun kehidupan remaja khususnya. Saya sendiri merasakan bagaimana facebook memberi manfaat bagi saya untuk bertemu kembali dengan teman lama saya melalui facebook.

Dengan Facebook, seseorang dapat menjalin silaturrahim dengan teman lama, keluarga, kolega serta dapat bertukar pikiran, informasi pengalaman, bahkan curhat dengan pasangan yang diminatinya. Facebook dapat pula dimanfaatkan untuk mengkampanyekan suatu ide dan gagasan. Dapat pula dimanfaatkan sebagai ruang diskusi antarkomunitas melalui group atau pages, sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan pengetahuan anggotanya.

Pendek kata seluruh kebutuhan interaksi sosial difasilitasi dengan sistem yang sangat bagus. Begitu kuatnya pengaruh Facebook dalam kehidupan peminatnya, kadang tak mengenal ruang dan waktu, bahkan batasan normatif lainnya.

Facebook seperti memiliki 2 (dua) wajah. Yang satu sangat ‘bersahabat’, sementara yang lain sangat ‘mengerikan’. Facebook pada dasarnya adalah sarana, sebuah hasil karya teknologi informasi komunikasi yang bertujuan memudahkan hidup kita. Facebook dapat menjadi sarana berbagi informasi, hiburan, menambah jaringan pertemanan, dan banyak hal positif lainnya. Facebook di tangan yang salah adalah juga alat untuk melakukan kekerasan, pelecehan, bahkan tindak kriminal seperti penipuan, pemerasan, dan sebagainya.

Remaja dan anak-anak pada dasarnya adalah pihak yang masih memerlukan arahan, tuntunan, bimbingan, panduan, dan pengawalan dari pihak- pihak seperti orangtua, guru, dan pemangku kepentingan dalam pendidikan anak dan remaja. Hal ini berlaku dalam banyak aspek kehidupan remaja dan anak-anak dimana orang tua berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai yang positif, termasuk di dalamnya nilai- nilai mengenai hubungan pertemanan yang dijalin melalui dunia maya.

So, dampak negatif situs jejaring sosial sebenernya bisa dicegah, asalkan kita waspada dan mengetahui batasan-batasan dalam bergaul di facebook.


Nah, agar kita tidak menjadi korban berikutnya maka ada baiknya langkah-langkah pencegahan berikut ini bisa dijalankan ketika di dunia Facebook:

1). Jangan terlalu lengkap memasang profil atau data diri di Facebook. Tentunya semakin lengkap profil/data diri terpasang, semakin mudah mendapatkan teman. Tetapi di sisi lain, semakin berisiko pula data diri kita disalah-gunakan (abused)

2). Jangan memasang foto-foto diri Anda yang sekiranya Anda sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto tersebut tersebarluaskan secara bebas. Ingatlah, walau foto tersebut "hanya" diposting di akun Facebook Anda, sebenarnya itu sama saja dengan menyebarlukaskan foto tersebut ke publik. Sekali terposting dan tersebar, maka sangat sulit (dan nyaris mustahil) Anda bisa mencabut foto Anda dari Internet. Maka, selektiflah dalam berpose dan memposting foto Anda.

3). Jangan sembarangan 'add friend' atau melakukan approval atas permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda. Cara memilah dan memilihnya mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah "mutual friends" antara Anda dengan seseorang tersebut. Semakin sedikit "mutual friends"-nya, berarti semakin sedikit teman-teman Anda yang kenal dengan dirinya, yang berarti semakin berisiko tinggi. Pastikan Anda hanya menerima "pertemanan" yang "mutual friends"-nya cukup banyak.

4). Jangan sembarangan menerima tag photo. Bolehlah kita "banci tagging", tetapi berupayalah lebih selektif. Artinya, sekali Anda terjun ke Facebook, rajin-rajinlah memeriksa "keadaan sekeliling". Karena kita kadang menemukan foto diri kita yang di-upload dan di-tag oleh orang lain, padahal kita tidak suka foto tersebut disebarluaskan. Segera saja kita "untag" diri kita dari foto tersebut dan kalau perlu minta teman kita yang melakukan upload foto tersebut untuk mencabutnya.

5). Jangan tunda-tunda, ketika Anda menemukan data atau profil Anda digunakan oleh pihak lain untuk hal-hal di luar kontrol Anda, segeralah bertindak. Membiarkannya, justru akan membuatnya makin berlarut dan berdampak destruktif, setidaknya untuk kenyamanan diri sendiri. Laporkan langsung ke pengelola layanan untuk segera mencabut informasi aspal (asli tapi palsu) tersebut. Atau, mintalah bantuan pada orang atau pihak yang sekiranya bisa atau paham bagaimana mengatasi hal di atas.

6). Jangan mudah termakan bujuk rayu orang yang baru Anda kenal di Facebook. Karena perlu Anda ingat bahwa seringkali orang menyamarkan identitas aslinya di dunia maya. Apa yang tampak di dunia maya seperti Facebook belum tentu cerminan asli perilaku diri di dunia nyata. Bisa jadi orang yang tampak baik, sopan di Facebook ternyata memiliki watak sebaliknya di dunia nyata. Oleh karena itu sebaiknya berhati-hati dengan teman yang baru dikenal di dunia maya.

Sobat, semoga bermanfaat...! Mari Kita Menata Diri Kita Untuk Menata Kota tangerang Selatan Tercinta!

»»  READMORE...